UNFCCC menegaskan pentingnya peran teknologi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghadapi perubahan iklim. Beberapa ahli mengatakan bahwa kita tidak membutuhkan banyak terobosan teknologi karena dunia sudah memiliki 95% teknologi yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan iklim. Berbagai teknologi tersebut telah dikembangkan di Indonesia, seperti kendaraan listrik (EV), teknologi Carbon Capture Storage (CCS) atau Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), dan teknologi hidrogen.
Pada tahun 2024, Indonesia telah memiliki 133.225 unit EV. Pemerintah Indonesia juga sedang mengembangkan 15 proyek CCS atau CCUS yang ditargetkan untuk mulai beroperasi pada tahun 2030. Selain itu, teknologi hidrogen hijau telah mulai dikembangkan dengan diresmikannya kilang hidrogen hijau pertama di Indonesia pada tahun 2023. Meskipun berbagai teknologi tersebut telah mulai dikembangkan di Indonesia, mereka masih berada pada tahap awal perkembangan. Selain teknologi-teknologi tersebut, masih terdapat banyak ruang untuk mengeksplorasi berbagai macam teknologi iklim lainnya. Dibutuhkan pertimbangan mendalam untuk menentukan teknologi yang sesuai dengan target net-zero Indonesia, termasuk dari segi biaya, opportunity cost, dan potensinya sebagai solusi nyata alih-alih "false climate solution."
Dalam sesi "Teknologi Hijau yang Dapat Menyelamatkan Umat Manusia," para ahli yang terlibat langsung mengembangkan dan secara aktif mengamati perkembangan teknologi iklim di Indonesia akan menampilkan berbagai jenis teknologi iklim yang telah dikembangkan di Indonesia dan mengeksplorasi potensi teknologi yang paling sesuai dengan target net-zero Indonesia.