top of page
11:30 - 12:45 WIB | Studio 1
Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) melaporkan emisi sektor industri di Indonesia mencapai 238,1 juta ton karbon pada tahun 2022, dengan kontribusi sebesar 8–20% terhadap total emisi nasional selama periode 2015–2022. Di sisi lain, sektor industri merupakan salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia, menyumbang sekitar 19% Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2024. Hal ini menjadi alasan mengapa peran sektor industri dalam mendorong pencapaian net-zero diperlukan untuk menurunkan emisi tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi dan daya saing industri.
Saat ini, Kemenperin menargetkan agar industri manufaktur Indonesia dapat mencapai net-zero pada tahun 2050, sepuluh tahun lebih awal dari target nasional tahun 2060. Upaya penerapan kebijakan dan prinsip industri hijau di Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif, tercermin dari lonjakan peringkat Indonesia dalam Green Future Index 2023, yang naik 21 posisi dari peringkat 70 pada 2022 menjadi 49 pada 2023.
Berbagai pelaku industri di Indonesia mulai bergerak melalui penerapan efisiensi energi, transisi ke energi terbarukan, dan adopsi teknologi rendah karbon. Namun, perjalanan menuju transisi industri hijau masih panjang dan penuh tantangan—mulai dari kesiapan teknologi dan kebijakan hingga kebutuhan investasi serta pengembangan sumber daya manusia.
Sesi ini akan membahas peran strategis sektor industri dalam mendorong transisi menuju net-zero emission Indonesia. Sesi ini juga akan menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan strategi industrialisasi hijau yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjawab tuntutan global dan memperkuat daya saing industri nasional.
The Ministry of Industry of Indonesia reported that emissions from Indonesia’s industrial sector reached 238.1 million tons of carbon in 2022, contributing approximately 8–20% of total national emissions during the 2015–2022 period. On the other hand, the industrial sector remains a key pillar of Indonesia’s economy, accounting for around 19% of the national GDP in 2024. This underscores the critical role of the industrial sector in advancing the net-zero agenda—reducing emissions without compromising economic growth and industrial competitiveness.
Currently, the Ministry of Industry is targeting Indonesia’s manufacturing sector to achieve net-zero emissions by 2050—ten years earlier than the national target of 2060. Efforts to implement green industry policies and principles have shown promising progress, as reflected in Indonesia’s significant improvement in the Green Future Index 2023, moving up 21 places, from 70th in 2022 to 49th in 2023.
Various industrial players in Indonesia have begun taking action through energy efficiency measures, transitioning to renewable energy, and adopting low-carbon technologies. However, the path toward a green industrial transition remains long and filled with challenges—including technological and policy readiness, investment requirements, and human resource development.
This session will explore the strategic role of the industrial sector in driving Indonesia’s transition toward net-zero emissions. It will also serve as a platform to share experiences and strategies for green industrialization that not only foster economic growth but also respond to global demands while enhancing the competitiveness of Indonesia’s industries.
Panelist and Moderator
bottom of page